Tahun Depan Kuota Penerima Beasiswa Pancakarsa Bertambah, Aktivis Mahasiswa : Jangan Hanya Perguruan Tinggi Saja

Cibinong, rakyatbogor.net – Wacana penambahan kuota penerima Beasiswa Pancakarsa yang semula 1.200 menjadi 1.600 pada tahun 2022 mendatang seperti yang digaungkan oleh Bupati Bogor Ade Yasin, menjadi angin segar bagi kalangan pelajar yang ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Tentunya, wacana tersebut bisa menjadi target Kabupaten Bogor untuk meningkatkan strata pendidikan yang ada di wilayah Bumi Tegar Beriman.

Namun begitu, adanya program Beasiswa Pancakarsa bagi mahasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi itu, dirasakan belum bisa tepat sasaran. Hal itu, diungkapkan oleh salah satu aktivis mahasiswa, Baihaki.

Menurut Baihaki, program Pancakarsa yang digagas Pemkab Bogor itu belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Bogor, terutama program beasiswa Pancakarsa tingkat perguruan tinggi.

“Anggaran program tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Bogor yang nilai sangat fantastis. Tapi, hanya sebagian masyarakat berprestasi saja yang menikmati program ini. Lalu bagaimana masyarakat yang kurang mampu ingin melanjutkan jenjang belajarnya ke perguruan tinggi, tetapi tidak mempunyai torehan prestasi? Ini harus jadi pertimbangan untuk Pemkab Bogor terkait masyarakat ekonomi nya yang di bawah kelas menengah,” beber Baihaki, Rabu, (29/12/2021).

Dirinya pun menyoroti, seharusnya program beasiswa itu tidak hanya diperuntukkan bagi pelajar yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi saja. Namun juga untuk semua jenjang pendidikan, baik itu dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK).

“Seharusnya Bupati Bogor memberikan beasiswa itu bukan hanya tingkat perguruan tinggi saja. Tetapi juga harus memperhatikan pendidikan jenjang Tk, SD, SMP dan SMA/SMK. Ini yang harus menjadi perhatian demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Bogor,” sorotnya.

Baihaki juga menilai, banyak masyarakat Kabupaten Bogor yang putus sekolah karena ekonomi. Terlebih lagi, biaya pendidikan itu tidak sedikit dan harus memerlukan ekonomi yang cukup bagi masyarakat. Namun, dari pantauan dirinya kebanyakan masyarakat Kabupaten Bogor ini berasal dari kalangan ekonomi menengah kebawah, dan memang menjadi sasaran yang tepat menjadi penerima beasiswa.

“Untuk saat ini, masyarakat Kabupaten Bogor lebih memerlukan pekerjaan demi mencukupi ekonominya, terutama di kalangan anak muda yang baru lulus Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK). Ini harus menjadi catatan bagi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengurangi kemiskinan. Dan saya harap Bupati Bogor bisa membuka lapangan pekerjaan,” nilainya.

Baca juga:  Hendak Tawuran, 6 Orang Siswa Diamankan  

Ia pun menilai serta mempertanyakan, bahwa Program Beasiswa Pancakarsa membutuhkan waktu yang lumayan panjang bukan hanya setahun atau dua tahun saja. Lalu bagaimana nasib yang mendapatkan beasiswa ke depannya.

“Ini harus menjadi pertanyaan kita semua, ketika Bupati Bogor berganti kepemimpinan, sedangkan masa jabatan bupati kurang lebih dua tahun lagi akan rampung. Tetapi, Bupati Bogor saat ini justru terus menambah kuota peserta beasiswa tersebut. Apakah, program ini akan terus bertahan serta berjalan?” tandas Baihaki.

Pendapat berbeda disampaikan Arif Sibghotulloh yang juga aktivis mahasiswa, adanya beasiswa tersebut menurut dia memang menjadi ‘oase’ di kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

“Disaat daerah lain melakukan refocusing anggaran untuk Covid-19, Pemkab Bogor justru masih bisa menyisihkan anggaran untuk pendidikan. Dan saya sebagai mahasiswa sangat mengapresiasi hal tersebut, karena pendidikan menjadi bagian yang cukup penting bagi kecerdasan bangsa,” tuturnya.

Arif pun mengomentari tentang penambahan kuota beasiswa pancakarsa. Penambahan kuota beasiswa untuk tahun 2022 sebanyak 400 penerima dianggap olehnya sebagai hal yang cukup baik.

“Tapi, saya harapkan bagi penerima beasiswa pancakarsa bisa memanfaatkan secara maksimal beasiswa ini. Namun begitu, penerima beasiswa pancakarsa ini jangan banyak sarjana saja tapi juga untuk magister dan doktoral,” harapnya.

Seperti diketahui, kuota penerima Beasiswa Pancakarsa untuk tahun 2021 ini mencapai 1.200 orang, dan pada tahun 2022 mendatang Bupati Bogor Ade Yasin berencana menambah 400 kuota penerima menjadi 1.600.

“Kita tambah 400 supaya jadi 1.600, kalau yang 1.200 jalan terus sampai selesai hingga 4 tahun kedepan. Tidak boleh setengah-setengah bantu mereka, takutnya malah drop out, kalau sudah selesai semua 1.200 mungkin akan tambah lagi, sesuai kemampuan anggaran,” pungkasnya. (axl)