Jonggol, rakyatbogor.net – Pemerintah Kecamatan Jonggol meminta pengembang Kavling Utopia Hills di Desa Sukajaya-Kecamatan Jonggol, menghentikan semua aktivitasnya sebelum melengkapi izin. Selain itu, pengembang juga harus bertanggungjawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Diketahui, aktifitas Cut and Fill lahan perbukitan milik Kavling Utopia Hills yang dikomersilkan mulai dari sebagian wilayah Desa Sukajaya sampai sebagian Desa Sukanegara berdampak kumuhnya jalan penghubung Kecamatan Sukamakmur dengan Kecamatan Jonggol.
Kanit Pol PP Kecamatan Jonggol, Dadang, mengatakan sudah melakukan pemanggilan perwakilan pihak pengembang kavling Utopia Hills untuk menghentikan aktifitasnya sementara, dan mengurus perijinan terlebih dahulu.
“Kita sudah lakukan pemanggilan, dan meminta jangan ada aktifitas apapun sebelum mengantongi ijin dari instansi terkait,” kata dia saat dihubungi Rakyat Bogor, Senin (21/2/2022).
Mengenai adanya tanah merah yang berceceran, Dadang berjanji akan meminta pihak Kavling Utopia Hills untuk bertanggungjawab dari dampak yang ditimbulkan. “Kami sudah meminta pihak pengembang, untuk membersihkan jalan dan lingkungan sekitar yang terdampak,” jelasnya.
Sebelumnya, Kades Sukanegara, Ahmad Yani, mengatakan pihaknya sudah menyampaikan secara lisan dan tersurat kepada penanggung jawab aktifitas cut and fill dan truk pengangkut tanah merah yang beroperasi di Kampung Leuwijati untuk sementara tidak melakukan aktifitasnya selama terjadi hujan.
“Kami sudah tegur dan perintahkan pengusaha itu, untuk menghentikan aktivirasnya saat hujan. Karena, ini akan mengakibatkan jalan licin dan membahayakan pengguna jalan,” terangnya.
Terpisah, saat hendak dikonfirmasi melalui selularnya, Kepala Desa maupun Sekretaris Desa Sukajaya, Ujang Royani belum bisa memberikan keteranganya. Bahkan, kades Sukajaya terjesan selalu menghindar saat dihubungi, dan juga sulit ditemui di kantornya
Pantauan koran ini, terpantau jalan menjadi licin dan berlumpur sebagian dampak keberadaan kavling perumahan mewah itu. Hal itu, tentunya membuat pengendara sepeda motor harus ekstra hati – hati apabila melintas dijalan aspal Kampung Cigaruguy RT 02 RT 05 Desa Sukajaya.
Keterangan Mimin (43), pemilik warung yang merupakan warga setempat, membenarkan jalan kabupaten di kampungnya menjadi kumuh dan rusak akibat adanya proyek kavling tersebut. “Warga disini mengeluh jalan berlumpur dari proyek kavling. Ini dampaknya sangat meresahkan,” ucapnya ditemui Rakyat Bogor di warungnya, Minggu (20/2/2022).
Tak hanya itu, keluhan serupa juga dirasakan pengendara motor, Rudi (26) yang khawatir tergelincir saat melintas di jalan aspal itu. Menurutnya, selain kondisinya berlubang, juga berlumpur tanah merah akibat dampak tanah dari proyek kavil itu.
“Kalau hujan pasti jalan di Cigaruguy Desa Sukajaya yang berlubang itu nenjadi licin, karena lumpur tanah merah dan di khawatirkan membahayakan pengendara. Di Kampung Leuwijati Sukanegara juga licin karena tanah merah berceceran,” keluh warga Desa Sukamakmur itu.
Menurutnya, warga kesal jika jalanan yang semula mulus menjadi rusak parah, dan berlumpur tanah merah. Wargapun merasa heran, lantaran diakuinya belum ada pengawasan dari Kecamatan. “Ini dampak dari proyek Kavling Utopia Hills. aparat kemana ini?,” tanyanya. (Sab/Asb)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut