Tebingan Longsor Ruas Jalan Cikopo Selatan Hanya di Pasang Bronjong, UPT Jalan Ciawi: Biayanya Besar dan Tidak Masuk Anggaran Perubahan

Ruas Jalan Cikopo SelatanBronjong di Tebingan Longsor Ruas Jalan Cikopo Selatan.(foto: wan/hrb)

Megamendung, HRB – Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) Unit Pelayanan Teknis Infrastruktur Jalan Dan Jembatan (UPTIJJ) Wilayah tiga III Ciawi Ade Saban mengaku pihaknya telah melakukan antisipasi terjadinya longsor susulan tebingan di ruas jalan Cikopo Selatan, tepatnya di Kampung Cihanjawar, Desa Sukagilih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor yang longsor beberapa waktu lalu.

Antisipasi dilakukan karena longsor di tebingan setinggi 10 meter tersebut dikhawatirkan semakin meluas. Sesuai tugas dan fungsi kerjanya, pihaknya pun langsung melakukan antisipasi dengan memasang bronjong lokasi.

“Saat terjadinya bencana, petugas wilayah sudah melakukan tinjauan turun ke lokasi dan melakukan kajian untuk tindakan penanganan dalam mencegah meluasnya Longsor tanah tebingan itu,” katanya, Kamis (25/08/2022).

Soal antisipasi, lanjut dia, sebelumnya telah dibicarakan dalam rapat dengan unsur Forkopimcam, Megamendung. Namun karena tidak masuk dalam anggaran perubahan dan biaya penanganan longsor itu cukup besar, maka pihaknya pun memasukannya ke dalam usulan proyek tahun 2023.

“Untuk mencegah tanah terkikis Air, khawatir itu tambah melebar, kami lakukan pemeliharaan dengan memasang bronjong tiga kali tahapan,” terangnya.

Baca juga:  Petinju Kabupaten Bogor, Maikhel Muskita Kunci Kuota Timnas SEA Games

Pemasangan dilakukan tiga tahapan karena kondisi tanah pada titik longsoran tersebut tidak rata. Jadi kata dia, dalam pengerjaan nya ada dua titik dasar yang berbeda.

“Tahap pertama bronjong di pasang dititik, dasar ketinggian 6x 3 meter setengah, karena di sebelah nya cukup curam kami pasang bronjong dengan cara dua trap. Trap pertama bagian bawah 10×6 dan pada bagian atas trap keduanya juga di bronjong 10×6 juga agar lebih kokoh,” ungkapnya.

Hal itu pun ditanggapi positif oleh Syafwan, aktivis Puncak yang juga warga Kecamatan Megamendung Ia mengaku sangat mengapresiasi langkah UPT yang dinilainya gercep.

“Kami sempat khawatir dengan longsoran itu, apabila tidak dilakukan penanganan dengan cepat, tidak tertutup kemungkinan itu bisa meluas. Karena posisinya pas langsung tebingan, tidak ada jalan air, apabila hujan deras limpasan air tidak ada tahanan,” tuturnya.

Dengan penanganan ini, sambung dia, sambil menunggu dibangun secara permanen dengan anggaran tahun 2023 nanti, untuk sementara waktu pemasangan bronjong cukup efektif menahan longsor. (Wan)

Tags: