Bogor Tengah, HRB
APARAT gabungan TNI, Polri dan pemerintah daerah akan memberi konsentrasi tersendiri dalam mengantisipasi pengamanan rangkaian pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Kota Bogor. Sebab, kota ini menjadi tempat tinggal atau rumahnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami rapatkan barisan dan saya optimistis bahwa bersama Forkopimda Kota Bogor ini bisa mengantisipasi berbagai bentuk potensi kerawanan kamtibmas,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya saat Rapat Koordinasi lintas sektoral di Mapolresta Bogor Kota, baru-baru ini.
Bima Arya menyebut ada lima potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) jelang Pemilu dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024
Namun demikian, kata dia, Kota Bogor sudah berpengalaman dalam membangun sistem, berkoordinasi dan berkolaborasi antara pemerintah kota, TNI, Polri, tokoh masyarakat, ulama dan unsur masyarakat lain.
Bima memerinci bahwa potensi gangguan kamtibmas yang perlu dikoordinasikan selalu oleh penyelenggara pemilu dan Forkopimda ialah kesalahpahaman, aturan yang menimbulkan multiinterpretasi, ketidakmampuan penyelenggara pemilu, keberpihakan aparat dan skenario pengacauan.
“Dari kelima potensi konflik pemilu, kata dia, pengalaman Pemilu 2019 di Kota Bogor yang terjadi adalah poin pertama yakni kesalahpahaman,” ucapnya.
Bima mengatakan, kelima konflik tersebut bisa diatasi dengan berkomunikasi dan koordinasi untuk meluruskan pemahaman antar pengurus partai politik atau calon legislatif dan calon wali kota dan wakil wali kota.
Adapun Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menyampaikan bahwa Operasi Mantap Brata Lodaya untuk pengamanan pemilu akan berlangsung mulai dari Selasa, 12 Oktober 2023 sampai Oktober 2024.
“Operasi ini sebagai wujud aparat gabungan siap mengamankan pesta demokrasi. Rangkaian yang harus diamankan mulai dari distribusi logistik, logistik pemilu, kantor KPU, Bawaslu, gudang logistik, sampai ke pengamanan panitia pemilihan kecamatan, PPS, dan titik vital Istana Bogor,” jelas Bismo.
Ia juga menyampaikan sejauh ini pun tidak ada titik rawan yang riskan di Kota Bogor sejauh kebersamaan dan kekompakan masyarakat dalam mengawal pesta demokrasi ini. “Insyaallah semuanya aman, berkat dukungan seluruh warga masyarakat Kota Bogor,” ujarnya. (Ozi)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut