Tersanjung, Ade Yasin Dinobatkan Jadi Bunda Desa

Foto: Bupati Bogor, Ade Yasin. (Zak/HRB)

Cibinong – Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kamis (17/06/2021) menobatkan Bupati Bogor Ade Yasin sebagai Bunda Desa karena dinilai memiliki 4 fokus kebijakan yang berpihak kepada kemajuan Desa di Kabupaten Bogor, yakni :

1. Peningkatan SDM Desa melalui Sekolah Pemerintah Desa

2. Peningkatan Digitalisasi dan Menciptakan Smart Village melalui Program Desa  Presisi dan Lomba Profil Desa

3. Mendorong Perekonomian Desa Melalui Lomba Wisata Desa dan Penguatan Bumdes

4. Percepatan Infrastruktur melalui Program Bedah Kampung,serta Penuntasan 215 Jembatan Rawayan dan Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade).

Penobatan itu dilakukan dalam rangkaian acara Pelantikan Pengurus Daerah Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia (PABPDSI) di Auditorium Setda Cibinong.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, Kabupaten Bogor secara demografis, mayoritas wilayahnya adalah Pedesaan, sehingga keberhasilan pembangunan akan dinilai baik jika desa telah berkembang dan mandiri. Sebagian besar potensi dan kekayaan daerah berada di Desa, termasuk UMKM, petani dan Bumdes sebagai katalisator kemandirian ekonomi desa.

“Pembangunan akan difokuskan pada level desa, sehingga tagline desa membangun akan terwujud,” kata Ade Yasin.

Lebih lanjut Ade Yasin mengungkapkan, kemajuan desa tidak terlepas dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa, upaya tersebut akan dilakukan melalui Sekolah Pemerintahan Desa yang akan dimulai tahun 2021 ini.

Selain itu, di tengah perkembangan teknologi informatika, politisi Partai Persatuan Pembangunan tersebut juga akan menginisiasi Program Desa Presisi untuk mewujudkan Desa Cerdas (Smart Village), dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan digitalisasi dan explore potensi desa melalui lomba profil desa.

“Peningkatan perekonomian desa juga menjadi program prioritas untuk mempercepat kemajuan desa salah satunya melalui penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan festival wisata desa”. Kata Ade Yasin.

Baca juga:  Setelah Dua Tahun Pandemi, Kabupaten Bogor Zero COVID-19

Menurutnya, untuk merealisasikan empat program prioritas itu dirinya telah mengucurkan dana melalui bantuan keuangan Satu Miliar Satu Desa (Samisade) kepada 356 desa dari 416 desa.

“Hanya tersisa 60 desa yang belum mendapatkan bantuan Samisade, akan segera kami usulkan dalam anggaran perubahan,” tuturnya.

Bupati Bogor menegaskan, agar setiap kegiatan/proyek yang diusulkan harus benar-benar dibutuhkan masyarakat dan merupakan hasil Musyawarah Desa (Musdes). Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, yang berdampak terhadap turunnya kemampuan ekonomi masyarakat.

Untuk itu implementasi kegiatan Samisade harus menerapkan pola padat karya, artinya melibatkan masyarakat miskin atau masyarakat yang terkena dampak Covid-19 yang tidak termasuk penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan lainnya.

“Saya minta dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) harus terlihat anggaran upah kerja bagi penduduk miskin desa yang bersangkutan. Kelola Samisade dengan baik, transparan dan akuntabel, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban, agar bermanfaat sesuai tujuan dan harapan,” tegas Ade Yasin.

Dirinya juga meminta agar pengelolaan kegiatan Samisade harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Karena pelaksanaan kegiatan Samisade ini disoroti langsung oleh masyarakat, media massa, LSM, dan aparat penegak hukum.

“Jangan sampai Samisade yang merupakan program strategis dan sangat dibutuhkan masyarakat ini, Justru mengakibatkan ada Kepala Desa yang terjerat hukum karena lalai, tidak profesional, tidak transparan dan akuntabel. Mohon para Kepala Desa mengambil hikmah atas kejadian beberapa Kepala Desa yang terjerat hukum,” imbuhnya.(zak)

 

 

 

Tags: , ,