Tiap Bulan, KPA Temukan ODHA, HIV/AIDS di Kab Bogor Meningkat Setiap Tahun

CibinongAngka Human Immunodeficincy Virus Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Bogor terus meningkat setiap tahunnya. Hal itu diketahui dalam Virtual Fun Run yang digelar Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Bogor di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu.

Ketua Panitia ‘Virtual Fun Run’ sekaligus anggota KPA Kabupaten Bogor, Muchin mengatakan, hampir setiap bulan pihaknya menemukan kasus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui sistem HIV mobile dan AIDS mobile.

“Sampai dengan tahun 2020 saja, ada sebanyak 1.728 orang, warga Kabupaten Bogor mengidap HIV/AIDS. Jumlah ini dipastikan bertambah bisa digabung dengan data tahun 2021,” papar Muchin yang ditemui Rakyat Bogor usai acara.

Menurutnya, meski ada obat Anti Retrovital (ARV) yang dianggap sebagai salah satu obat yang efektif untuk mengendalikan gejala HIV, namun hingga saat ini belum ditemukan obat penyakit AIDS.

Karena itu, kata Muchin lagi, acara ini digelar dengan tujuan mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak menjauhi dan lebih merangkul orang yang hidup dengan ODHA. “Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, ketika ada orang yang positif HIV, tidak ada diskriminatif dari masyarakat terhadap ODHA, tetapi masyarakat bisa merangkul dan memberikan support, diajak olahraga, agar bisa meningkatkan imun dan kekebalan tubuh,” ucap Muchsin.

Baca juga:  Operasi Libas Lodaya, Polres Bogor Gelar Razia Skala Besar

Sementara itu, dari data yang dimiliki Rakyat Bogor di tahun 2017 lalu, Kecamatan Cileungsi menempati urutan teratas kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bogor dengan jumlah 50 kasus dari 252 kasus yang ada.

Jumlah tersebut termuat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor. Setelah Cileungsi, Kecamatan Cisarua menduduki posisi dua dalam kasus HIV/AIDS terbanyak dengan 18 kasus. Disusul Cibinong sebagai ibu kota Kabupaten Bogor dengan 16 kasus pada tahun lalu.

Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat, pada tahun lalu terdapat 294 kasus HIV/AIDS. Dari temuan itu, trennya mengarah pada kasus Lelaki Sesama Lelaki (LSL) atau LGBT dengan usia produktif dan ibu rumah tangga. Bukan Wanita Tuna Susila (WTS) lagi.

Sedangkan di tahun 2016, ada 294 kasus dan 22 orang dinyatakan meninggal dunia.

Diketahui, saat ini konsentrasi pemeriksaan HIV/AIDS dilakukan pada ibu hamil yang diproyeksi mencapai 125 ribu orang tahun ini dan 5% di antaranya ditengarai menderita HIV/AIDS. Penyebaran HIV/AIDS juga tidak bisa dilepaskan dari penggunaan narkoba. (aha)