Tim Branding ‘Menghilang’ Tanpa Bekas, Harusnya Tetap Konsisten Dalam Misi Programnya

brandingILUSTRASI: Branding.(foto: net/hrb)

CIBINONG, HRB – Keberadaan Tim Branding Bupati Bogor kembali menuai sorotan. Pasalnya, tim yang biasanya getol gembar-gembor menyosialisasikan berbagai program duet Ade Yasin-Iwan Setiawan kepada masyarakat itu, kini menghilang misterius begitu saja, nyaris tak terdengar setelah Bupati terciduk penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada akhir April 2022 lalu.

Padahal, seperti sudah banyak diketahui khalayak, selama Ade Yasin memimpin, keberadaan Tim Branding ini memang cukup vital dalam Pemerintahan Kabupaten Bogor. Hampir semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus menyesuaikan seluruh program kerjanya dengan ‘kemauan’ Tim Branding ini.

Kini, setelah Ade Yasin ditahan KPK, keberadaan Tim Branding ini seolah kehilangan induk. Hal itu dapat dilihat dari stagnan-nya program-program SKPD di lingkup Pemkab Bogor.
Bahkan, dari pantauan Rakyat Bogor, kini para pejabat di lingkup Kabupaten Bogor juga kerap ‘menghilang’ dari ruang kerjanya.

Tak seperti dulu, mereka selalu sibuk mengerjakan berbagai program ‘wah’ yang dikerjakan sebagai bagian dari implementasi program Pancakarsa, yang menjadi ‘janji’ duet Ade Yasin-Iwan Setiawan saat kampanye 2018 silam.

“Sekarang, sesuai perintah pak Sekda, kalau sudah selesai kerja langsung pulang,” kata salah seorang staf di lingkup Setda Kabupaten Bogor saat ditanya Rakyat Bogor terkait perubahan drastis yang terjadi di lingkup Pemkab pasca penangkapan sang Bupati.

Vitalnya Tim Branding ini juga dibenarkan oleh salah seorang pejabat eselon II dan mantan Kepala Dinas di lingkup Pemkab Bogor yang terang-terangan mengaku, jika kinerja selama ini merasa diintervensi oleh Tim Branding-nya Bupati Ade Yasin di bawah komando Saepudin Muhtar alias Gus Udin yang fenomenal dan amat kesohor .

“Ya kita mau berinovasi bagaimana kalau semuanya harus ikut maunya Tim Branding. Kita kan juga kan ada target ada aturan, ada perda, perbup dan undang-undang yang sudah mengatur semuanya. Kalau tim branding kan gimana maunya mereka,” tutur sang yang tidak mau disebutkan namanya kepada Rakyat Bogor, beberapa waktu lalu.

Selain itu, tidak hanya semata branding atau pembentukan image dan pencitraan sang Bupati, Tim branding yang digawangi GU sebutan Saepudin Muhtar juga ditengarai sebagai salah satu bagian kekuasaan yang ikut mengatur proyek proyek kecil tanpa lelang di lingkungan Dinas dan Badan di lingkungan Pemkab Bogor.

Baca juga:  Sidang Dugaan Suap WTP BPK Jabar, Ade Yasin Kian Seru, Jaksa KPK VS Kuasa Hukum ‘Saling Salip’

Salah seorang mantan Kepala Bidang (Kabid) yang enggan disebutkan namanya bahkan, sempat dibuat kerepotan dengan ulah tim branding.

Pasalnya hampir seluruh kegiatan dalam bidang di salah satu dinas yang dipimpinnya nyaris dibuat tak berkutik karena semua kegiatan dan anggarannya harus dilaksanakan oleh Tim Branding.
“Semua sih nggak ya, tapi kebanyakan udah ditandai sama GU, tim branding yang mengerjakan kegiatan kegiatan tersebut ya kita sih sebagai bawahan ngikutin aja,” ungkapnya.

Bahkan sejumlah kalangan menduga, keinginan Bupati Bogor meraih gelar Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akibat dari bisikan Tim Branding kepada Bupati Ade Yasin ingin mendapatkan citra positif dalam memimpin Kabupaten Bogor lantaran hal itu bagian pembentukan Image.
“Sudah dua orang kang yang bilang ke saya kalau suap WTP itu akibat ulah Tim Branding garapan Gus Udin,” ujar salah satu kadis beberapa waktu lalu.

Sementara itu, dikutip dari sejumlah sumber keberadaan Tim Branding ini memang dibentuk untuk menjalankan program kerja Bupati Bogor yang tertuang dalam Pancakarsa. Hal ini diakui Koordinator Tim Branding Kabupaten Bogor, Irfan Awaludin beberapa waktu lalu.

Menurut pria yang kerap disapa Gus Irfan ini, Pemkab Bogor sangat membutuhkan dukungan masyarakat.

Karenanya, melalui Program Pancakarsa Bupati dan Wakil Bupati Bogor, berbagai program dan pembangunan di Kabupaten Bogor itu harus dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

Bukan sekedar program berjalan yang mengabaikan berbagai kebutuhan rakyat. Karena itu, pelaksanaan program tersebut harus dipoles untuk ditebar ke ranah publik.

“Program Pancakarsa ini harus menjadi solusi dari permasalahan rakyat yang ada, mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, pembangunan, kemajuan, dan sosial di masyarakat. Melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat bekerjasama dengan Pemkab Bogor membangun Kabupaten Bogor lebih baik menuju masyarakat sejahtera,” paparnya belum lama ini. (Cky/Djm/Fuz)

Tags: , , , , ,