CITEUREUP – Jika di daerah pedesaan lain jarang dijumpai tanaman cengkeh, namun berbeda dengan Desa Hambalang Kecamatan Citeureup yang sebagian besar penduduk setempat mengandalkan perekonomiannya dengan bertani jenis tanaman cengkeh.
“Ditekuni saja dengan bertani cengkeh, karena desa kami berada di pegunungan yang hanya mengandalkan dengan bertani. Alhamdulillah selama ini penghasilan ekonomi keluarga cukup terbantu, “kata Ahmad (35) seorang petani cengkeh warga Desa Hambalang, saat dijumpai wartawan,” Kamis (17/06/2021).
Hingga saat ini pengembangan cengkeh yang dilakukan warga tersebut masih dikelola secara tradisional dengan cara memanen setiap tahunnya, yang kemudian dijemur di tepi jalan perkampungan.
“Jika dijual dalam keadaan basah harganya Rp.25 ribu/kilonya, sedangkan dijual sudah kering itu bisa lebih mahal dengan harga Rp.80 ribu/kilonya,” Imbuh Ahmad.
Hal yang sama dikatakan Neneng (40), Ia mengaku jika bertani cengkeh ini cukup membuahkan hasil, meski harus dipanen setahun sekali, karena setiap tahunnya bisa diakui bisa menjual puluhan ton.
“Lumayan meski panen setahun sekali kita bisa hasilkan 40- 50 ton cengkeh yang dipanen dan kita bisa jual ke pengepul atau ke pasar. Karena pengembangan usaha tani cengkeh di sini kebanyakan dari peninggalan orang tua. Sebab, di wilayah desa kami terdapat perkebunan dengan kondisi tanah pegunungan yang terbilang subur, dan cocok untuk bertani cengkeh,” ucapnya.
Pemerintah Desa Hambalang, Ujang Mustafa membenarkan jika warga desanya masih mengandalkan pertanian cengkeh sebagai penghasilan keluarganya. Karena wilayah Desa ini berada di pegunungan, sehingga cocok untuk usaha pertanian.
“Mereka mempunyai kebun sendiri-sendiri, panennya juga setahun sekali dan dikelola perorangan,” Jelasnya.(AS)
Tags: Cengkeh, Citeureup, Desa Hambalang
-
Kadispora Optimis Stadion Mini Tenjo Selesai Tepat Waktu
-
Jika Terbukti Cemari Air Warga, Bupati Bogor : Kita Cabut Izin SPBU di Desa Pengasinan
-
Diduga Gunakan BBM Ilegal, Proyek BBWS Diperiksa Polisi
-
Drainase Buruk, Saluran Irigasi jadi tempat pembuangan sampah