Dramaga, rakyatbogor.net – Menanggapi semrawut nya kemacetan di wilayah Bogor barat Kabupaten Bogor, Kapolsek Dramaga Iptu Agus Suryana mengatakan, titik peyebab kemacetan yang terjadi di wilayah Ciampea terjadi mulai dari pertigaan Cihideung, Cinangneng, Warung Borong hingga Cikampak.
“Kemacetan itu terjadi itu terjadi hampir setiap hari. Kemacetan parah selain hari libur juga terjadi di setiap titik pertigaan yang memicu kemacetan, dan biasanya penumpukan kendaraan itu terjadi saat jam kerja, pulang kerja, dan hari libur pada saat kendaraan dari luar bogor pulang berwisata,”Kapolsek Dramaga Iptu Agus Suryana kepada wartawan Selasa (14/12/21).
Agus menambahkan,di sepanjang ruas jalan di Bogor Barat itu terdapat beberapa sekolah, di sana setiap pagi dan siang hari ada aktifitas siswa keluar masuk masuk sekolah dan menyebabkan angkutan umum kerap behenti seenaknya atau parker di bahu jalan.
“Karna jalan raya di wilayah Bogor Barat memang sampai saat ini belum lebar badan jalan nya masih belum memadai, sehingga untuk mengurai kemacetan sangat sulit, solusinya Pemerintah daerah harus membuat jalan poros atau jalan alternatif untuk memperkecil kemacetan diwilayah Bogor barat juga perlunya pelebaran badan jalan.
Kemacetan di Bogor Barat itu tampak terlihat dari arah Dramaga menuju Leuwiliang. Bahkan anggota pun setiap hari mulai dari pagi sampai sore hari melakukan pengaturan lalu lintas. Kata Agus.
“Itu hampir setiap hari dilaksanakan pengaturan lalu lintas dari pagi sampai sore pukul 18.00 WIB, dan yang sering macet itu dari arah Bogor menuju Leuwiliang, kalau gak percaya kita cek bareng bareng,” terangnya.
Menanggapi hal ini, aktivis Bogor Barat Roby Faisal menilai soal kemacetan yang terjadi di Wilayah Kabupaten Bogor bagian barat Kabupaten ibarat seperti halnya penyakit yang sudah kronis dan sulit diobatin
Kemacetan yang terjadi diruas jalan Cibungbulang hingga Ciampea hampir setiap hari terjadi mulai dari pintu masuk Bogor barat yakni Dramaga hingga Cibungbulang tak pernah ada yang bersuara. Kemacetan parah hampir setiap hari terjadi baik hari-hari biasa, maupun di saat hari libur tiba.
“Kemacetan yang terjadi sampai saat ini tak ada yang mau menyuarakan, padahal banyak anggota dewan dan tokoh politikus yang berasal dari bogor barat, namun soal kepedulian menyerukan untuk memecah kemacetan di dapil nya pun hingga kini tak sedikit pun hampir tidak ada,”ungkap Roby.
Roby juga mengeluhkan, banyak anggota dewan, pejabat kadis yang berasal dari bogor barat tapi tak pernah ada yang bersuara lantang, bagaimana solusi untuk memecah kemacetan dijalur ruas jalan bogor barat ini.
Ia menilai bahwa biang kemacetan yang terjadi selama ini banyak kendaraan besar seperti truk tambang yang hilir mudik mengangkut galian pertambangan batu, dan galian tanah dari wilayah Cigudeg dan Galuga yang terkadang tidak jarang menyebabkan kecelakaan.
“Tentu hal ini juga harus ada perhatian khusus dan tindakan tegas dari para anggota dewan yang duduk di Pemerintahan sebagai kapanjangan tangan rakyat. Apalagi saat turun hujan truk tambang pengangkut tanah membuat jalanan kotor berdebu dan licin sehingga membahayakan pengguna jalan, ini perlu ada nya perhatian serius dari semua pihak,”tegasnya.
Roby berharap, kemacetan yang terjadi bertahun – tahun ini di wilayah Bogor barat bisa teratasi oleh Pemerintah Daerah sebelum wacana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Barat terbentuk.
“Kami dan warga lainnya berharap ada tindakan serius dari pemerintah untuk mengatasi kemacetan di wilayah Bogor barat apalagi di Bogor barat itu ada kampus ternama IPB, jadi jangan hanya puncak saja yang jadi prioritas,”pungkasnya.(Gus).
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut