Babakan Madang, rakyatbogor.net – Bahu jalan Leuwigoong Desa Karang Tengah patah akibat turap penahan tebing jalan longsor. Kejadian itu harus membuat kendaraan wisatawan yang lalulalang di jalan kabupaten ini ekstra hati-hati saat hujan dan cuaca mulai gelap.
Pantauan dilokasi, sepanjang jalan aspal sisi utara yang patah itu tidak tersedia lampu penerangan jalan umum, ironisnya aspal yang patah hanya ditanam ranting-ranting pohon sebagai tanda jalan rawan longsor yang membentang sepanjang sekitar 50 meter.
Keterangan warga setempat, Jaenudin (53) membenarkan hal itu, jika kondisi inj diperparah lagi dengan keberadaan turap tebing jalan sudah longsor yang tak kunjung diperbaiki. Sehingga kendaraan wisatawan harus ekstra hati-hati saat melintas secara bergantian, terutama cuaca hujan dan mulai gelap.
“Sudah dua minggu turapnya roboh (Longsor-red) jadi bahu jalannya ikut patah, kejadiannya saat hujan berhari-hari disini,” ujar Jaenudin (53) warga RT 03/06 Kampung Leuwigoong Desa Karangtengah, Minggu (28/2/2022).
Menurutnya, warga sangat khawatir tebing penahan jalan tersebut akan longsor sampai melebar ke permukiman warga. Menurutnya, hak itu lantaran mengikisnya pohon ditepi jalan itu, lantaran banyaknya alhih fungsi.
“Tebingnya sudah ga ada penahan lagi, apalagi banyak mobil wisatawan lewat sini khawatir tergelincir kedalam jurang kalau ga hati-hati. Seharusnya Pemda segera memperbaiki sebelum kondisinya jadi lebih parah,” katanya.
Soal ini, Aus Firdaus selalu Kasi Trantib Kecamatan Babakan Madang, berjanji akan meninjau lokasi turap tebing jalan yang longsor tersebut, untuk selanjutnya akan dilaporkan kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor. “Kami segera upayakan soal ini ke BPBD,” singkatnya.
Sementara itu, Satgas Lingkungan Kecamatan Babakan Madang, Wiji, membenarkan kondisi jalan aspal tersebut mengalami longsor. Karena turap penahan jalan l, sudah tidak mampu lagi menahan beban diatasnya lalu longsor.
“Jalur jalan Leuwigoong sampai Leuwikunten, memang rawan longsor. Dimana pohon-pohon besar yang pernah ada, kini sudah tiada,” jelasnya seraya menambahkan sudah ada upaya mengajak masyarakat untuk mau mencintai lingkungan dengan menanam pohon.
“Kita akan upayakan juga penanaman pohon Sengon, Mahoni, Asparilis sepanjang tebing itu, dan warga setempat diminta untuk merawat pohon jangan sampai ada penebangan pohon lagi,” imbuhnya. (Sab/Asb)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut