Parung, HRB – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor Utara (Parung) yang ditargetkan Pemkab Bogor bisa beroperasional di akhir tahun 2022, nampaknya masih menemui kendala terkait akses jalan. Pasalnya, akses jalan utama menuju rumah sakit yang berada di Desa Cogreg Kecamatan Parung itu masih menjadi milik pengembang perumahan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina menyebutkan, ada sekitar 3.500 meter lahan milik pengembang yang harus diselesaikan Pemkab Bogor sebagai akses utama menuju RSUD Parung.
“Sekitar 3.500 meteran yang harus diselesaikan, dengan lebar 7 meter dan panjang 500 meter,” kata Mike.
Pihaknya, kata dia, akan membahas secara intens bersama dengan pengembang yang bersangkutan termasuk dengan beberapa dinas yang berkaitan.
“Segera kami bahas agar target operasional RSUD Parung bisa dilaksanakan,” ungkap Mike.
Selain harus memenuhi alat-alat medis dan tenaga kesehatan, ambisi Pemkab Bogor tersebut ternyata terhambat oleh akses jalan utama rumah sakit yang ternyata milik pengembang perumahan di kawasan tersebut.
Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan membenarkan hal itu. Dia mengaku akan segera mengkomunikasikan persoalan tersebut bersama dengan pengembang.
“Segera kami bahas dengan pengembang. Apa nanti sewa atau kami beli itu nanti keputusannya,” kata Iwan, Senin (20/6/2022).
Namun, Iwan tetap meyakini jika target operasional RSUD Parung untuk melayani rawat inap masyarakat pada akhir tahun 2022, bisa dilaksanakan.
“Pemenuhan alat-alat medis dan tenaga kesehatan untuk pelayanan rawat jalan akan segera kami bahas bersama BPKAD juga BKPSDM dan beberapa instansi yang berkaitan lainnya,” tukasnya. */Axl
Tags: RSUD Bogor Utara
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut