Cibinong, rakyatbogor.net – Ditengah banyaknya guru penggerak yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor dengan jumlah mencapai 195 orang. Namun, kebutuhan Kabupaten Bogor untuk kepala sekolah di jenjang sekolah dasar negeri (SDN) juga cukup tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah menyatakan, saat ini kurang lebih ada 250 SD Negeri yang belum memiliki kepala sekolah. Kekosongan jabatan kepsek tersebut menurut Juanda akan berpengaruh pada menurunnya tata kelola sekolah-sekolah tersebut.
“Ada sebanyak 250 sekolah dasar negeri yang saat ini tidak memiliki kepala sekolah definitif. Sementara sekarang semuanya dipimpin oleh pelaksana tugas (plt),” kata Juanda, Kamis (06/01/2022).
Dengan tidak adanya kepala sekolah secara definitif, Juanda menilai pengelolaan sekolah tentu akan terdampak cukup besar. Kekosongan itu menyebabkan kurang efektifnya kinerja atau pengelolaan sekolah. Dimana satu kepsek definitif pun harus melakukan manajerial di beberapa sekolah lain.
“Kosongnya jabatan kepala sekolah definitif tersebut adalah dampak daripada kurangnya tenaga pendidik berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS),” ungkap Juanda.
Berdasarkan data kependidikan, kata Juanda, jumlah PNS guru baik SD maupun SMP di Kabupaten Bogor sebanyak 8.860. Sedangkan guru honorer sebanyak 13.330.
“Minimnya pengangkatan menjadi hambatan buat kami. Karena kewenangan guru pimpinan di sekolah juga terbatas akibat status pegawai ini. Tapi dari aturan itu (Guru Penggerak-red) itu juga disebutkan bahwa guru penggerak yang bisa dijadikan kepala sekolah minimal memiliki golongan 3B. Namun saat ini di Kabupaten Bogor masih banyak yang di bawah itu,” imbuh Juanda. (axl)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut