BALAIKOTA, HRB – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya memberlakukan 100 persen Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tingkat PAUD, TK, SD dan SMP. Kebijakan itu dimulai sejak pada 5 September 2022.
“Jadi saya sudah tinjau 2 sekolah gitu ya, suasananya sudah normal, sudah (PTM) 100 persen tidak ada pembatasan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dengan nada sumringah kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
PTM 100 persen, kata Bima, diberlakukan karena mengingat data-data harian Covid-19 di Kota Bogor yang melandai. Termasuk untuk memulihkan psikologis anak yang sudah 2 tahun belajar dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Dari data betul-betul ini sudah mengarah ke endemi. Kita lihat suasanya memang normal jadi ini indikasi bawa kita sudah memasuki endemi. Sudah (PTM 100 persen),” ucapnya seraya menambahkan PTM telah dilakukan sejak tanggal 5 September ini.
“Karena kita lihat 2 tahun itu dampaknya banyak pada siswa terutama emosional, psikologis gitu jadi ini saatnya mereka recover pemulihan kembali memperbaiki relasi sosialnya dengan temen-temennya,” ungkap Bima.
Sementara itu, Kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Hanafi mengatakan keputusan PTM 100 persen itu sudah melalui koordinasi dengn berbagai pihak dan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bogor.
“Sekarang kondisi sudah memungkinkan kami berkoordinasi juga dengan Dinkes sebelum tanggal 5 September itu juga sudah kita lakukan sosialisasi untuk dilakukan PTM 100 persen. Alhamdulillah itu masih berjalan hingga sekarang,” ucap Hanafi.
Meski begitu, protokol kesehatan di dalam sekolah tetap dijalankan oleh para siswa. Tidak hanya PTM 100 persen, kegiatan ekstrakulikuler juga aktivtas di kantin sekolah juga sudah kembali normal.
“Prokes tetap kita lakukan, pengawasan yang secara operasional dilakukan oleh kepala sekolah, UKS dan Satgas Covid di sekolah kita himbau dimaksimalkan. Kegiatan sekolah seperti ekstrakurikuler secara kondisi memungkinkan untuk dilakukan,” ungkapnya.
Untuk antisipasi ke depan, tambah Hanafi, pihaknya sudah memiliki sistem yang terbangun dengan berbagai pihak. Sehingga, apabila terdapat lonjakan kasus Covid-19 dapat segera tertangani.
“Secara operasional kepala sekolah dan kepala Puskesmas dan lainnya secara kontinyu saling mengontrol hal itu (pengawasan),” pungkasnya. (PAR)
Tags: Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Bogor
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut