Bogor Kota, rakyatbogor.net – Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Pakuan (Wapalapa) merayakan peringatan Dies Natalis ke-43 tahun berdirinya sejak tahun 1981, dengan menggelar malam refleksi di Sekretariat Wapalapa Universitas Pakuan, dengan tema “Jejak Alam Persahabatan” Pada Minggu, 6 Mei 2024,
Biyan Firmansyah – W.14.196/Angin Lembah, Ketua Umum Wapalapa Universitas Pakuan, menyampaikan terima kasih atas kehadiran semua pihak, termasuk media, dalam perayaan ini.
“Sebelumnya saya ucapkan selamat hari jadi Wapalapa yang ke 43 tahun ini. Setelah dies natalis ini, Wapalapa juga berencana untuk mengeksplorasi ke gunung-gunung tertinggi di Indonesia Timur. Hal ini menunjukkan komitmen Wapalapa dalam terus melakukan eksplorasi dan pelestarian alam di berbagai wilayah Indonesia,” imbuh Biyan yang akrab disapa Kemet.
Biyan juga menyampaikan rencana untuk melakukan amanat konsolidasi bersama, serta memulai langkah-langkah baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Salah satunya adalah rencana untuk melakukan pendakian Seven Samit pertama di Puncak Cartenz Jayawijaya, Papua, sebagai kado pada perayaan Dies Natalis Universitas Pakuan yang ke-45 nanti. Ini menjadi bagian dari upaya untuk menjaga semangat perjuangan dan eksplorasi alam yang telah menjadi identitas Wapalapa selama 43 tahun.
Prof.Dr.rer pol. Ir. Didik Notosudjono, M.Sc, Rektor Universitas Pakuan menyampaikan selamat atas Dies Natalis ke 43 Wapalapa, semoga Allah SWT memberkahi dan selalu memberikan kesehatan serta kesuksesan pada semua anggota Wapalapa.
“Sebagai pimpinan Universitas Pakuan, harapan yang disampaikan adalah agar Wapalapa terus menjadi teladan bagi UKM lainnya, memberikan manfaat bagi banyak orang, dan menjaga nama baik almamater tercinta, Universitas Pakuan,” pungkas Rektor.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Dedie A. Rachim, Wakil Walikota Bogor, pada sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Wapalapa dalam pelestarian alam serta menjadikan mahasiswa Universitas Pakuan sebagai teladan dalam mencintai alam.
“Selama 43 tahun keberadaan Wapalapa telah menjadi rumah bagi para pecinta alam dan menjadi tempat untuk belajar, menjalin persaudaraan, serta berjuang untuk kemanusiaan dan lingkungan. Semangat ini terus menjadi motor penggerak bagi Wapalapa untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan alam,” ujar Dedie A Rachim.
Stevens Saune – W.08.138/Jelajah, salah seorang anggota Wapalapa, juga menambahkan harapannya agar Wapalapa tetap menjadi rumah kedua bagi semua anggotanya, tempat untuk belajar, menjalin persaudaraan, dan berjuang bersama untuk kemanusiaan dan lingkungan.
“Bagi saya Wapalapa menjadi tempat untuk belajar berorganisasi dan menambah wawasan tentang alam dan lingkungan selama aktif menjadi mahasiswa. Bisa bertualang ke banyak tempat di seluruh Indonesia yang bisa menambah wawasan dan teman sesama pecinta Alam di seluruh tanah air,” kata Une panggilan akrab Stevens.
Acara ini juga dihadiri oleh anggota Wapalapa dari berbagai generasi dan angkatan. Pada akhir acara, atmosfir kehangatan dan kebersamaan terasa di antara para anggota, menandakan semangat persaudaraan dan komitmen mereka dalam menjaga kelestarian alam serta memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan
Tags: Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Pakuan (Wapalapa)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut