Warga Bogor Dapatkan Akses Untuk Virus Hepatitis C

Bogor Barat – Komunitas Korban Napza (PKN) Bogor menggelar pendidikan dan informasi mengenai layanan Hepatitis C di Kota, yang berlangsung di Aula RSUD Kota Bogor, Sabtu (04/12/2021) lalu.Dengan tujuan agar masyarakat di Kota Bogor mudah dalam mengenali bahaya virus Hepatitis C.

Menurut Bonny Sofianto selaku Koodinator PKN Bogor menjelaskan, permasalahan Hepatitis C di Indonesia saat ini cukup menjadi perhatian banyak kalangan. Prevalensi penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis C di Indonesia menurut penelitian Kementerian Kesehatan terakhir adalah sekitar 1,1% dari total penduduk Indonesia.

“Jadi, apabila saat ini penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 270 juta orang, maka sekitar 3 juta orang yang terinfeksi penyakit ini,” jelas Bonny.

Bonny memaparkan, Hepatitis C merupakan penyakit infeksi dan peradangan pada organ hati (hepar) akibat virus hepatitis C. Hepatitis C umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.

“Karena itu, sebagian besar penderita hepatitis C tidak menyadari bahwa dirinya sudah tertular sampai akhirnya menderita kerusakan hati bertahun-tahun kemudian,” paparnya.

Sementara itu, menurut dr. Yeti Haryati Sp.PD dari RSUD Kota Bogor, ada sekitar 15% penderitanya berhasil sembuh dari penyakit ini tanpa penanganan khusus. Sementara 85% sisanya akan menyimpan virus untuk waktu lama yang kemudian berkembang menjadi infeksi hepatitis C kronis.

Baca juga:  Kompetisi Liga 1 Berlanjut, Persikabo Siap Hadapi PSM

“Penderita hepatitis C kronis memiliki risiko sekitar 20% untuk terkena sirosis hati dalam waktu 20 tahun. Sirosis Komplikasi ini dapat berakibat fatal bahkan dapat menyebabkan Kematian, sehingga, Para Praktisi dan Akademisi menyebut Hepatitis C ini sebagai Virus atau penyakit “ Silent Killer,” terangnya.

Dia pun menambahkan, beberapa tahun silam sempat muncul dua jenis obat antivirus yang berfungsi untuk menghentikan perkembangan virus dan mencegah kerusakan hati, yaitu interferon dan ribavirin.

“Karena harga yang cukup tinggi dan tidak semua orang dengan hepatitis dapat mengaksesnya. Namun, seiring berjalannya waktu, para pakar dan peneliti kemudian berhasil menemukan jenis obat baru yang lebih efektif sekaligus lebih aman dan bisa ditoleransi oleh tubuh bernama direct antiviral agent (DAA), yang saat ini tersedia di RSUD Kota Bogor dan dapat diakses secara gratis dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan,” tandasnya.