Warga Cigudeg Sudah Lama Jadi Korban Bencana, DPKPP Baru Sosialisasikan Huntap

DPKPPDPKPP Sosialisasikan Huntap.(foto: fex/hrb)

Cigudeg HRB – Pasca bencana alam banjir bandang dan tanah longsor awal Januari 2020 lalu membuat ribuan kepala keluarga terdampak bencana di dua kecamatan yakni Kecamatan Cigudeg dan Sukajaya harus di relokasi. Saat ini ada sekitar 270 unit Huntap di wilayah Kecamatan Cigudeg sedang proses pembangunan.

Bidang Sub Koordinator Perencanaan Perumahan DPKPP Kabupaten Bogor, Dewi Shinta mengatakan, bahwa pihaknya saat ini sedang melaksanakan sosialisasi kepada penerima bantuan di kecamatan Cigudeg yang terdiri dari tiga desa terdampak.

“Sosialisasi tentang hunian tetap secara teknis, hari ini kami panggil tiga Desa yaitu Desa Sukamaju 220 dari Desa Sukaraksa 44 dan Wargajaya lima unit, totalnya 270 unit di Kecamatan Cigudeg,” ungkap Dewi Shinta kepada wartawan disela kegiatannya pada, Kami 15 September 2022.

Nantinya, Dewi Shinta menyampaikan, rumah yang akan di bangun tipe rumah 36 dengan luas lahan 90 meter dan luas bangunan 80 meter.

“Dengan 1 kamar tidur tetapi kami buat bisa buat 2 kamar karena modelnya los, pembangunan sedang dilaksanakan mudah-mudahan tahun ini selesai,” katanya.

Baca juga:  Satpol PP Vs DPKPP Balapan Sikat Tower “Bodong”

Dewi Shinta mengatakan, bahwa anggran yang sudah dilaksanakan didesa sukaraksa berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan untuk kecamatan Sukajaya berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

“Kalau ini anggaran dari bantuan BNPB, dari APBD sendiri prosesnya baru pematangan lahan atau Land Clearing itu ada sudah di tiga desa Cisarua, Cileuksa dan Pasirmadang, Kecamatan Sukajaya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PKPP Kabupaten Bogor, Ajat Jatnika mengatakan, terkait baru direalisasikan pada tahun 2022 ini karena kejadian yang terjadi pada awal Januari 2020 lalu merupakan bencana nasional.

“Kemudian kami selesaikan dengan Kementerian PU di cigudeg yang diurug, kemudian anggaran-anggaran yang ada di pemerintahan Provinsi 20 milyar di refocusing hilang tuh tahun 2021 tidak bisa dikerjakan terus beberapa kendala ketika kami mau membangun cigudeg belum dapet ijin dari PTPN kan begitu, kita mau ngapain. Ada lahan akan tetapi di lokasi-lokasi seperti ini, tapi kami cek dulu geologi nya jadi harus safety jadi akhirnya dianggarkan tahun 2022,” katanya. (Fex/Ham)

Tags: