Warga Gelar Aksi Damai, Tolak Rencana Pembangunan SPBU

CIAMPEA, Rakyat Bogor.Net – Diduga menyimpang dari ijin awal, puluhan warga RT 06 RW 01, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea menggelar aksi damai didepan proyek pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menuntut pembangunan diberhentikan sementara.

Menurut Koordinatoe Aksi, Suhendri mengatakan bahwa warga protes lantaran ijin awal pembangunan bukan untuk SPBU melainkan ijin pembangunan Ruko.

“Pertama tidak adanya keterlibatan dan sosialisasi terhadap warga dalam perencanaan pembangunan, pengusaha secara diam-diam sehingga baru diketahui 2 minggu lalu, mengumpulkan janda-janda tua dengan dalih santunan pada mereka, itu terjadi pada (29/3/21) lalu,” ungkap Suhendri kepada wartawan kemarin.

Suhendri mengaku bahwa sebelumnya pihaknya sudah berupaya dengan tiga kali mengundang pihak pengembang untuk berdiskusi bersama warga.

“Ternyata pengembang tidak ada itikad baik, kami warga tetap menolak Dengan adanya izin yang tidak sesuai ini. Karena tidak sesui dengan peraturan undang-undang,” katanya.

Menurutnya, penolakan warga tersebut bukan tanpa alasan ada beberapa hal yang menjadi kekhawatiran warga.

Baca juga:  Kebakaran Hanguskan Rumah Warga di Rumpin, Diduga Korsleting Listrik

“Kalau ada suatu saat kebakaran, walaupun ada kompensasi tetap kami tidak mau, ketentuan izin tidak sesuai dengan ketentuan izin gangguan (UU Gangguan Tahun 1926 dan Permendagri No 27 Tahun 2009) dan bila mana ada kebocoran atau pencemaran seperti di Gunungsindur, dampak penting terhadap Lingkungan Hidup sesuai dengan pasal 22-23 dan Peraturan MENLH No 11 Tahun 2006,” katanya.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, hasip pertemuan dengan pihak proyek pembangunan SPBU dihadiri Camat Ciampea, Kapolsek, Danramil juga perwakilan warga RT 06 RW 01 diharapkan mendapat hasil yang memuaskan untuk warga.

“Hari ini di Kantor Desa Benteng, harapan kami perizinan dasar bisa ditempuh dengan benar, dampak lingkunganya dilerhatikan, izin pertama izin ruko untuk dibahas dalam pertemuan, jangan sampai kami seperti warga desa di Kecamatan Gunungsindur yang sumurnya bertahun-tahun tercemar BBM,” katanya. (Rdy/Fex)

Tags: ,