Megamendung, rakyatbogor.net – Anggota Komisi V DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor mengaku mendapatkan aduan dari warga terkait dampak aktivitas proyek pembangunan Bendungan Ciawi di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor yang menyebabkan pencemaran aliran Sungai Ciliwung.
Politisi Partai Gerindra itu mengaku mendapatkan aduan dari warga saat mengunjungi Bendungan Cibalok, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung belum lama ini.
Ia pun menyebut, sampai saat ini Bendungan Ciawi Bogor masih belum berfungsi sebagai penahan banjir DKI Jakarta seperti yang direncanakan dulu.
“Kalau kita lihat banjir Jakarta pasti yang kita ingat Bendungan Ciawi. Dan dua tahun lalu saya melakukan kunjungan kerja dan ada dari menteri PUPR serta pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Dan saat itu kita meminta komitmen di atas kertas saja dan ternyata delay kan sampai saat ini “, jelas Mulyadi.
Pihaknya pun mengagendakan untuk mengkonfirmasi ulang pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pedan Dirjen Sumber Daya Air terkait progres pembangunan 2 Bendung kering (dry dam) Ciawi dan Sukamahi dengan luas yang mencapai ratusan hektar itu.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Gadog Megamendung Bogor Azet Basyuni mengeluhkan, campuran lumpur yang terbawa aliran sungai dari proyek pengerukan tebing bendungan itu telah berdampak terhadap kolam tambak ikan air tawar warga. Akibatnya, banyak ternak ikan milik warga yang mati.
Tak hanya itu lanjut dia, aktivitas proyek juga berdampak terhadap sarana peribadatan warga yakni masjid dan mushola yang masih mengandalkan aliran kali Ciliwung tersebut.
Azet mengaku, dampak tersebut telah dirasakan warga selama dua terakhir. Bahkan kata dia, di Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi banyak tambak ikan warga yang terpaksa tutup karena airnya keruh.
“Bukan itu saja, di sini ada obyek wisata tubing di kali Cibalok juga harus tutup karena kondisi airnya buruk. Intinya dampak yang ditimbulkan dari proyek itu sudah sangat banyak,” tandasnya.
Sekedar informasi, PUPR menyebut bendungan Ciawi memiliki desain yang mirip dengan Bendungan Sukamahi dengan tipe urugan random inti miring dengan tinggi puncak 55 meter, lebar 9 meter dan panjang 334,5 meter.
Bendungan Ciawi juga memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/detik.
Bendungan Ciawi meliputi sejumlah wilayah desa antara lain Desa Cipayung Datar, Desa Gadog, Desa Sukakarya dan Desa Kopo Kecamatan Megamendung dan Cisarua. Serta Bendungan Sukamahi berada di desa Sukamahi , Sukakarya dan Desa Kopo Kecamatan Megamendung.
Keduanya di rencanakan tuntas pada tahun 2022 ini.(asz)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor