Wisatawan Keluhkan Harga Tiket Masuk Telaga Saat

Cisarua, rakyatbogor.net Mahalnya harga tiket masuk lokasi wisata Telaga Saat di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dikeluhkan para wisatawan dari berbagai daerah. Bahkan hal itu pun sempat menjadi buah bibir di media sosial (medsos). Tak sedikit para netizen mengeluhkan objek wisata alam yang harganya dinilai sangat tidak bersahabat.

Seperti dikeluhkan Tantri, pelancong asal Kota Bogor, yang mengeluhkan mahalnya harga tiket ke lokasi obyek wisata di kawasan Puncak tersebut.

“Di Depan saja sudah harus bayar 25 per orang ditambah parkir kendaraan 10 ribu, terus ditambah lagi di telaga saatnya 10 ribu. Jadi total satu orang bayar 35 ribu. Sementara jalanan masih batu, dan tidak ada fasilitas lain yang bisa dinikmati wisatawan,” keluhnya.

Selain wisatawan, Reynold, pengelola Desa Wisata Tugu Utara juga mengakui jika tiket masuk ke telaga saat memang relatif mahal.

“Jadi kalau di instagram telaga saat selalu dibanjiri komentar soal tiket masuk yang mahal,” ujarnya.

Namun begitu, menurut dia pengelola tidak bisa berbuat banyak. Sebab, dari total tiket seharga Rp 35.000 itu, wisatawan hanya dibebankan tarif Rp 10 ribu rupiah saja, dan selebihnya dibebankan pihak perkebunan yaitu PT. Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP).

Baca juga:  KONI Kabupaten Bogor Penuhi Janji, Empat Ketua Cabor Berangkat Umroh Gratis

“Memang akhirnya jadi terkesan mahal, tapi yang memasang tarif itu pihak perkebunan,” ungkapnya

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Deni Humaedi membenarkan, keputusan memasang tarif masuk itu dari pihak perkebunan, karena akses masuk telaga saat menggunakan jalan perkebunan yaitu SSBP.

“Mungkin karena SSBP tidak bekerjasama lagi dengan LDK, dan menjadi perusahaan mandiri makanya dia berani pasang tarif,” ucapnya kepada wartawan Rabu (26/1/2022).

Selain itu, mahalnya harga tiket mungkin sebagai upaya SSBP mengendalikan wisatawan yang dikhawatirkan bisa mengganggu lokasi perkebunan.

“Mungkin juga untuk pembatas kunjungan ke lahan perkebunan,” kata Deni kepada wartawan, Rabu (26/1/2022)

Jadi, pinta Deni, sebaiknya SSBP membangun fasilitas-fasilitas pendukung di sekitar objek wisata telaga saat. Misalnya parkiran, food court dan fasilitas lainnya. Selain itu, lokasi pun harus bersih dari warung-warung yang bisa merusak keindahan.

“Sehingga wisatawan pun tidak kecewa dengan tiket masuk yang dianggap relatif mahal itu,” ungkapnya

Namun sambung dia, mungkin juga, harga tiket masuk itu termasuk biaya pemeliharaan atau mungkin berikut asuransi keselamatan.

Dan kata deni, soal jalan rusak menuju lokasi wisata telaga saat menjadi ciri dari objek wisata alam itu sendiri.(asz)