AM Bocah Penderita Gizi Buruk Mulai Membaik

Gizi BurukIST: Gizi Buruk .(foto: axl/net)

Parung Panjang, HRB – Bocah AM (7) warga Parung Panjang penderita gizi buruk, yang saat ini mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang sejak beberapa waktu lalu, kondisinya mengalami peningkatan secara signifikan selama menjalani perawatan.

Dari keterangan yang diberikan Plt. Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Leuwiliang, dr. Evawangj, saat ini kondisi dari AM sudah berangsur membaik.

“Alhamdulillah kondisi kesehatan pasien AM kini sudah ada perbaikan, kondisinya sudah berangsur membaik. Kami bersama dokter penanggung jawab sudah berikan tatalaksana medis yang sesuai penyakit yang ditemukan di pasien AM,” tutur dr. Evawangj, belum lama ini

Selain mengalami gizi buruk, pasien AM diketahui juga menderita penyakit penyerta yakni Tuberkulosis (TBC). Lantaran itu, secara bersamaan dan intensif penyakit TBC dan gizi buruknya diobati.

“Namun karena pengobatan TBC memerlukan waktu tidak sebentar, jadi meskipun nanti secara umum sudah membaik, pengobatan TBC nya terus dilanjutkan sampai sembuh total,” sebutnya.

Diungkapkan Eva, saat ini berat badan bocah berusia 7 tahun yang menderita gizi buruk itu sudah bertambah. Karena, awalnya saat masuk RSUD Leuwiliang, berat badan pasien AM tercatat hanya seberat 6 kilogram, kini setelah menjalani perawatan intensif selama 4 hari di RSUD Leuwiliang bertambah naik menjadi 6,8 kilogram.

Terkait soal Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), ditegaskan Eva, pasien AM tidak ada masalah, sudah bisa dipergunakan.

Baca juga:  Gagal Pertahankan Juara Bertahan Porprov Jabar, Junsam : Kami 'Dicurangi' Salah Satu Tuan Rumah

“Untuk kasus gizi buruk, di RSUD semua biaya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Gerak Cepat (Gercep) lakukan penanganan kasus gizi buruk yang terjadi di Kecamatan Parung Panjang.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Agus Fauzi menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan laporan kasus gizi buruk atas nama AM berusia 7 tahun, warga Parung Panjang, pada bulan Juni 2022.

Dinkes bersama dengan Puskesmas setempat secara berkala memantau perkembangan kesehatan pasien AM dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta rutin, dan melakukan penimbangan berat badan pasien AM.

“Kami sudah menerima laporan adanya kasus gizi buruk pada bulan Juni 2022. Kronologisnya, ada laporan dari kader kami di lapangan yang melakukan penimbangan berat badan pasien AM,” sebut Agus Fauzi.

Ia menjelaskan, berdasarkan dari timbangan berat badan AM, ditemukan bahwa AM diidentifikasi menderita kasus gizi buruk. Atas dasar tersebut Dinkes bersama dengan Puskesmas setempat melakukan kunjungan ke rumah pasien AM, kemudian dilakukan pemeriksaan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta disarankan pasien AM secara rutin dan berkala untuk kontrol kesehatan.

“Tidak hanya itu, tim juga melakukan edukasi sosialisasi pola gizi yang sehat. Kami juga rutin melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat untuk memantau perkembangan pasien AM”, jelas Agus. Axl/Fex

Tags: