Proyek Double Track Sebabkan Jalan Rusak

Jalan yang rusak dan amblas akibat Proyek pembangunan double track (rel kereta api ganda) jurusan Bogor-Sukabumi di Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor

Kota Bogor – Proyek pembangunan double track (rel kereta api ganda) jurusan Bogor-Sukabumi membuat ruas jalan di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor rusak hingga amblas.

Berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat sejumlah ruas jalan, seperti Jalan Layungsari Empang, Jalan Dreded arah BNR, area Stasiun Batutulis, simpang Jalan Cipaku, Jalan Raya Cipaku tepatnya di Kampung Gunung Gadung kondisinya rusak berat akibat banyaknya kendaraan berat melintas

Bukan itu saja, terlihat juga lumpur berserakan di jalan tersebut. Akibatnya, polusi udara menjadi kotor penuh debu. Apalagi di saat hujan turun, tak sedikit pengendara jatuh saat melintas jalan yang penuh lumpur itu.

Menanggapi hal tersebut, Camat Bogor Selatan Hidayatulloh mengaku telah melakukan komunikasi dengan Balai Perkeretaapian selaku pelaksana, kemudian juga dengan pemilik kegiatan, termasuk pelaksana pekerjaan.

“Saya juga sudah menginstruksikan semua lurah-lurah yang wilayahnya dilalui proyek double track untuk melakukan komunikasi perihal dampak-dampak apa saja dari proyek tersebut kepada pihak pelaksana, dan mereka menyanggupi akan menyelesaikan pekerjaan secara cepat,” ucapnya.

Baca juga:  Pemkab Bogor Tak Mampu Tindak Minimarket Ilegal 

Camat mengaku, setelah mengumpulkan para pelaksana pekerjaan oleh lurah-lurah, Pemerintah Kota Bogor pun bersurat ke kepala Balai.

“Bersurat ini juga oleh Pak Walikota langsung. Termasuk juga perbaikan jembatan penyeberangan orang (JPO). Ada suratnya ini,” jelasnya.

Disinggung soal kejadian pengendara banyak yang menjadi korban jatuh akibat dampak proyek double track, kata Camat, pihaknya melalui lurah-lurah melakukan mediasi dengan pihak pelaksana untuk diselesaikan dengan baik secara kekeluargaan.

“Yang jelas upayanya adalah memediasi baik semua aparat wilayah, khususnya lurah lurah yang dilalui pelaksanaan untuk berkomunikasi dengan para pelaksana termasuk juga dampak-dampak lain untuk bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” pungkasnya. (mth)